SEMARANG, Konibara.com-Sebagai bentuk keterbukaan, Pengurus Wushu Jawa Tengah menggelar Rapat Kerja Provinisi (Rakerprov) Wushu Indonesia Jawa Tengah di Noormans Hotel Semarang, Sabtu (12/2/2022).
Dalam rapat yang menghadirkan pengurus kabupaten/kota se jawa tengah ini, pengurus provinsi Wushu Indonesia jawa tengah memaparkan rencana program serta meminta masukan dari pengurus cabang di jawa tengah.
Ketua Pengprov Wushu Jateng Daniel Budi Setyawan mengatakan, diselenggarakannya Rakerprov ini merupakan bagian dari upaya keterbukaan dalam berorganisasi, sehingga ke depan prestasi wushu jawa tengah dapat terus berkembang dan berprestasi.
“Kita berharap ada masukan dari pengkab maupun pengkot wushu yang ada di jawa tengah, sehingga pembinaan ini terus berlanjut dan dapat melahirkan atlet wushu yang berprestasi, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, pengurus wushu yang ada di wilayah eks karesidenan Kedu, Kepalongan, dan Banyumas (Dulongmas) mengusulkan beberapa pont. Bahkan sebelum diselenggarakannya Rakerprov ini, pengurus wushu di Dulongmas ini sudah menggelar rapat dan mengusulkan tujuh poin.
“Kami mengusulkan tujuh poin berdasarkan hasil kesepakatan pengurus wushu di Dulongmas, diantaranya atlet PON tidak turun di Porprov sebagai bagian regenerasi dan pembinaan atlet daerah. Sementara juara Porprov nantinya bisa diseleksi bersama dengan atlet PON sebelumnya untuk menentukan siapa yang mewakili jateng di ajang PON,” kata juru bicara Wushu Dulongmas Nur Isngadul Huda.
Nur Isngadul Huda yang juga ketua Pengkab Wushu Temanggung menilai, selain usulan tersebut, juga adanya pembatasan usia atlet serta lebih mengutamakan atlet lokal, termasuk atlet yang turun di Porprov jateng ini belum pernah membela provinsi lain dan siap untuk membela jateng di ajang PON selanjutnya.
“Ini usulan kami berdasarkan hasil rapat ketua dan pengurus Wushu di Dulongmas, semua itu kami lakukan untuk kemajuan dan pemerataan pembinaan atlet di daerah dan regenerasi atlet Wushu jawa tengah. Soal semua usulan disetujui atau tidak, itu kami serahkan ke Pengprov, yang jelas masalah ini pasti ada pro kontra, tetapi ini kami lakukan berdasarkan hasil musyawarah wushu Dulongmas dan murni untuk kemajuan bersama tanpa ada tendensi apapun,” ujarnya.