Konibara.com-Sedikitnya 260 pecatur mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur Open Piala Grand Master (GM) Utut Adianto di gedung DPC PDI Perjuangan Banjarnegara, Minggu (22/6/2025). Kejurnas tersebut digelar sebagai bagian dari rangkaian bulan Bung Karno di Kabupaten Banjarnegara.
Ketua DPC PDI Perjuangan Banjarnegara Nuryanto mengatakan, Kejurnas Catur Piala GM Utut Adianto ini diikuti oleh lebih dari 260 peserta, mereka tidak hanya dari Banjarnegara, tetapi juga dari berbagai daerah di negeri ini, termasuk dari Jabar, Jatim, Jogja, bahkan ada juga peserta dari NTB.
“Benar-benar diluar ekspektasi. Awalnya kami hanya menargetkan peserta sekitar 150, tetapi tingginya animo masyarakat terpaksa haru kita tambah hingga 260, itu saja masih ada yang mau daftar, tetapi karena keterbatasan tempat, maka peserta ini terpaksa kami tolak, dan hanya 260 peserta yang dapat terakomoidr,” katanya.
Turnamen catur yang berlangsung di Panti Marhaen DPC PDI Perjuangan Banjarnegara ini terbagi menjadi beberapa kategori yakni junior, senior dan umum. Panitia menyediakan uang pembinaan dan juga sertifikat. “Untuk juara kami juga menyediakan sertifikat, khususnya bagi para peserta dari kalangan pelajar,” katanya.
Menurutnya, selain sebagai bagian dari rangkaian peringatan Bulan Bung Karno, turnamen sengaja digelar sebagai ajang silaturahmi serta menumbuhkan semangat antarpecinta olahraga catur. Selain itu juga diharapkan dapat mencetak bibit atlet catur potensial.
“Ini cukup mendadak, hanya dalam waktu 3 minggu, peserta sangat luar biasa. Dengan animo yang luar biasa ini, bisa jadi ini akan menjadi agenda tahunan, dan tentu saaj dengan persiapan yang lebih matang,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Catur PB Percasi Jamal mengatakan, Kejurnas Catur Piala GM Utut Adianto di Banjarnegara ini sangat luar biasa, bahkan dari Kejurnas ini, pihaknya memantau para pecatur muda Banjarnegara untuk dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
“Tidak menutup kemungkinan kalau nanti ada atlet junior yang bagus, nanti akan kita kirim ke Kejurnas yang akan berlangsung di Sulawesi pada September mendatang,” katanya.
Menurutnya, pada kejuaraan ini, panitia menggunakan sistem pertandingan atau formas Swiss atau format turnamen catur non-eliminasi. Jadi pemain tidak dieliminasi setelah kalah, tetapi terus bermain di babak berikutnya dengan lawan yang memiliki skor serupa. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan semua peserta bermain dalam sejumlah babak yang telah ditentukan, dan untuk menciptakan pertandingan yang seimbang dan kompetitif.
Sementara itu, Ketua KONI Banjarnegara Nurohman Ahong mengatakan, adanya Kejurnas Catur Piala GM Utut Adianto di Banjarnegara ini merupakan satu hal yang sangat baik, dimana melalui ajang ini, atlet catur Banjarnegara dapat bersaing demi meningkatkan prestasi yang lebih tinggi.
“Ini bisa menjadi pemanasan bagi atlet catur Banjarnegara sebelum babak kualifikasi Porprov mendatang,” katanya.