Konibara.com-Kontingen Kabupaten Banjarnegara harus puas berada di peringkat 15 dengan raihan 2 medali emas di ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) SMA tingkat Jawa Tengah tahun 2025 yang digelar di Semarang mulai 12 hingga 19 Juni.
Dua medali emas bagi kontingen Kabupaten Banjarnegara didapat dari cabang atletik nomor tolak peluru putri dan pencak silat kelas A putra. Selain dua medali emas, Kontingen Banjarnegara juga berhasil meraih 4 perak dan 7 perunggu.
Sedangkan medali perak didapat dari cabang atletik, pencak silat, wushu, dan taekwondo, sedangkan 7 medali perunggu diraih dari cabang atletik 100 meter putri, tolak peluru putra, lompat jauh putra, tinju putri, bulutangkis tunggal putri, sepak takraw, dan bola voli putri.
Sementara pimpinan klasmemen akhir perolehan medali pada Popda SMA tahun 2025 ini diraih oleh Kota Semarang dengan 14 emas, 16 perak, dan 14 perunggu, sedangkan peringkat kedua diduduki oleh Kota Surakarta dengan 11 medali emas, 7 perak, dan 13 perunggu.
Sementara Kabupaten Banyumas harus puas diperingkat ke 5 dengan raihan 7 emas, 3 perak, dan 13 perunggu, di bawah Kabupaten Blora yang meraih 11 emas, 6 perak, 8 perunggu di peringkat ke III serta Kabupaten Grobogan di peringkat 4 dengan raihan 6 emas, 7 perak, dan 5 perunggu. Sedangkan Kabupaten Cilacap harus puas di peringkat 20 dengan 1 emas, 6 perak, dan 8 perunggu, begitu juga dengan Kabupaten Purbalingga yang tertahan di peringkat 22 dengan 1 emas, 5 perak, dan 4 perunggu.
Bagi Kabupaten Banjarnegara, prestasi ini cukup membanggakan, mengingat pada Popda SMA tahun ini, sebagian besar atlet yang diturunkan adalah atlet pemula dan masih minim pengalaman.
“Kami tentu mengapresiasi perjuangan yang dilakukan oleh adik-adik di Popda ini. Kami sadar bahwa persaingan semakin ketat, tetapi tradisi meraih minimal 2 medali emas di Popda bagi Kabupaten Banjarnegara masih terjaga,” kata Kabid Kepemudaan dan Olahraga Banjarnegara Suhardi.
Sementara itu, Ketua KONI Banjarnegara Nurohman Ahong menilai, prestasi yang diraih pada jenjang pendidikan SMA ini bisa menjadi modal bagi pelatih Pengkab yang ada di Banjarnegara, dimana mereka adalah atlet muda yang masih bisa berkembang dan prestasi lebih baik lagi.
“Atlet pelajar adalah atlet muda, prestasi ini sudah sangat luar biasa, sehingga tinggal meningkatkan dan memaksimalkan potensi yang ada untuk meraih prestasi lebih tinggi,” katanya.