BANJARNEGARA, Konibara.com-Sedikitnya empat pendekar pencak silat PSHT Banjarnegara berhasil menjadi yang terbaik dalam seleksi kejuaraan dunia PSHT se wilayah Dulongmas yang digelar di GOR SMKN 1 Bawang pada Sabtu-Minggu (9-10/10/2021).
Dalam kejauraan ini, Banjarnegara berhasil menjadi juara umum dengan meraih 4 emas dan 3 perak, disusul Kabupaten Pemalang dengan meraih 2 emas, 2 perunggu, sedangkan Kabupaten Purbalingga berada di urutan ke tiga dengan torehan 2 emas dan 1 perunggu, disusul Kabupaten Banyumas dengan meraih 4 emas.
Seleksi kejuaraan dunia bagi wilayah Karesidenan Kedu, Pekalongan, dan Banyumas (Dulongmas) ini diikuti oleh 92 atlet dari 14 kabupaten kota se wilayah Dulongmas. Pemeng dari kejuaraan ini akan mewakili jawa tengah dalam kejuaraan dunia PSHT yang akan dilaksanakan di TMII Jakarta pada 27 hingga 30 Oktober mendatang.
Ketua PSHT Banjarnegara Bayu Mahendra mengatakan, dalam ajang ini, PSHT Banjarnegara menurnkan beberapa atlet yang tergabung dalam Pelatkab IPSI Banjarnegara. Peraih empat medali emas didapat dari Zeni Wiwit Damayanti, Azizul, Ahzaini, Ganang.
“Ahlamdulillah kita berhasil menjadi juara umum, setelah ini kita langsung mempersiapkan atlet untuk kejuaraan dunia di TMII Jakarta,” katanya.
Sementara itu, Plh Bupati Banjarnegara yang juga warga kehormatan PSHT Banjarnegara Syamsudin mengatakan, sebagai pendekar pencak silat, hendaknya para warga PSHT ini menjadi insan yang berbudi luhur dan tidak jumawa, selalu mendekatkan diri pada tuhan yang maha kuasa serta bersikap kesatria, sehingga nilai-nilai dan ajaran PSHT dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Selamat kepada atlet Banjarnegara, ingiat jadilah pendekar yang memiliki budi pekerti luhur sesuai dengan nilai-nilai ajaran PSHT,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua KONI Banjarnegara Nurohman Ahong mengatakan, seleksi kejuaraan PSHT wilayah Dulongmas menuju kejuaraan dunia yang dilakukan di Banjarnegara ini dapat dijadikan contoh dalam penyelenggaraan event di tengah pandemi, sebab selama pelaksanaan semua pihak yang terlibat menerapkan protokol kesehatan secara ketat, dimana semua tim yang terlibat harus sudah mendapatkan vaksin, termasuk surat negatif hasil swab saat masuk ke Banjarnegara.
“Mudah-mudahan ini menjadi acuan bagi kegiatan olahraga selama pandemi Covid 19. Kami memang menerapkan protokol kesehatan secara ketat, termasuk pembatasan official dan pelatih. Tidak hanya itu, semua yang terlibat juga harus sudah mendapatkan vaksin dan wajib menunjukkan surat negatif hasil swab,” katanya.