BANJARNEGARA, konibara.com-Sejak beruahnya lahan parkir Stadion Soemitro Kolopaking berubah menjadi pasar darurat, sejumlah crosser Banjarnegara sulit berlatih. Namun bukan atlet Banjarnegara jika minimnya sarana menjadi alasan untuk tidak berlatih.
Meski jauh dari kata standart, para crosser Banjarnegara ini tetap ingin terus berlatih, area parkir pasar ikan Purwanegara menjadi alternatif bagi crosser Banjarnegara tetap menjalani latihan di tengah minimnya sarana latihan.
Ketua KONI Banjarnegara Nurohman Ahong mengatakan, sebelumnya KONI Banjarnegara kedatangan para crosser Banjarnegara yang ingin tetap berlatih, sementara arena latihan mereka dijadikan pasar darurat. “Dari kesepakatan ini, mereka ingin berlatih di areal parkir pasar ikan Purwanegara, dan kami fasilitasi dengan menjalin komunikasi dengan Kepala Desa Purwanegara, dan hasilnya luar biasa, beliau mendukung penuh areal tersebut jadi tempat latihan,” katanya.
Tanpa berpikir panjang, para atlet adu balap kuda besi Banjarnegara ini langsung menjajal areal sirkuit baru, hasilnya mereka cukup puas meski dengan kondisi yang serba terbatas. Setidaknya mereka tidak kehilangan skil dalam mengendalikan kuda besinya.
“Kami selaku induk organisasi olahraga mengucapkan terimakasih pada pemerintah Desa Purwanegara yang sudah mengizinkan areal parkir pasar ikan untuk sirkuit sementara, sebab areal parkir stadion saat ini digunakan sebagai pasar darurat setelah adanya musibah kebakaran di pasar sayur Banjarnegara,” katanya.
Meski dengan areal sirkuit seadanya, para crosser Banjarnegara ini cukup luar biasa, mereka masih bisa memanfaatkan minimnya fasilitas untuk tetap mengasah kemampuan demi prestasi. “Semoga ke depan kita bisa segera memiliki sirkuit yang memadai. Ini bukti bahwa minimnya fasilitas tidak menjadikan atlet malas untuk berlatih, kami sangat mengaprisiasi para crosser Banjarnegara yang ingin maju dan membuktikan bahwa crosser juga bisa berprestasi dan layak diperhitungkan,” katanya. (humas koni)