BANJARNEGARA, Konibara.com-Adanya pandemi sejak hampir dua tahun terakhir membuat atlet minim pertandingan, sementara mereka harus tetap berlatihi demi mempertahankan performa serta mental bertandingnya.
Untuk itu, Pengkab Wushu Banjarnegara melakukan uji tanding dengan lima kabupaten yang dilaksanakan di GOR Basket Banjarnegara, Minggu (29/9/2021). Lima kabupaten yang ikut dalam latihan bersama ini adalah Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kendal, dan Kabupaten Magelang.
Ketua Pengkab Wushu Banjarnegara Muhammad Ali mengatakan, meski hanya latihan bersama dan uji tanding, bagi Pengkab Wushu Banjarnegara ini memiliki target tertentu, yakni melihat insting bertanding atlet, teknik, hingga kondisi fisik.
“Kita bisa melihat hasilnya, ternyata tidak adanya event berpengaruh besar terhadap perkembangan atlet, tidak hanya itu mereka juga mengalami kejenuhan karena terlalu lama berlatih. Adanya uji tanding ini bagian dari upaya kami untuk menghilangkan kejenuhan bagi atlet,” katanya.
Dalam uji tanding ini, tidak hanya pada nomor sanda (pertarungan) tetapi juga pada nomor taolu (seni). Laga persahabatan yang dikemas dalam latihan bersama ini dilakukan untuk mengukur kemampuan atlet yang vakum akan kejuaraan selama pandemi Covid 19.
Utanding atau try in bagi Banjarnegara sendiri menurunkan atlet taolu dan sanda, sebagian besar dari mereka merupakan atlet yang dipersiapkan untuk menghadapi babak kualifikasi Porprov 2022.
“Ini ajang silaturahmi serta berlatih bersama, tidak melihat kalah menang, tetapi saling berbagi ilmu. Kegiatan ini juga untuk mengusir kejenuhan atlet yang sudah menjalani latihan,” katanya.
Sementara itu, pelatih wushu Kabupaten Temanggung Nur Isngadul Huda mengatakan, latih tanding bagi atlet sangatlah penting, selain menambah untuk mengusir kejenuhan latihan, kegiatan ini juga bisa dijadikan ajang penyegaran bagi atlet, sebab selama ini mereka hanya menjalani latihan dan belum ada kejelasan terkait event resmi.
“Sambil menunggu kejelasan event, kami tetap berlatih, meskipun sistem dan pola latihannya berbeda ketika akan menghadapi kejuaraan resmi. Setidaknya latiah tanding ini untuk menjaga insting bertanding atlet, termasuk menambah jam terbang dan pengalaman bagi atlet junior,” ujarnya.
Setelah menjalani latih tanding bersama, masing-masing pelatih tentunya memiliki catatan bagi atletnya, sisi mana yang harus diperbaiki, termasuk fisik dan mental atlet. Hal ini tentu sangat penting sebelum mereka terjun dalam kejuaraan yang sesungguhnya.
“Sambil silaturahmi, kita juga berlatih bersama, jadi kita saling tukar ilmu dan pengalaman, begitu juga dengan atlet. Mereka bisa merasakan bertanding keluar daerah,” ujarnya.