BANJARNEGARA, Konibara.com-Cabang pencak silat merupakan satu cabang unggulan di Banjarnegara, banyak padepokan maupun perguruan pencak silat di Banjarnegara. Untuk itu Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Banjarnegara meminta perguruan pencak silat di Banjarnegara melakukan seleksi mandiri.
Sebagai gudangnya atlet pencak silat, tentu saja IPSI Banjarnegara inginkan yang terbaik, tak heran jika IPSI benar-benar memilih atlet yang akan diturunkan pada ajang POPDA tingkat jawa tengah tahun 2022 ini.
Seperti halnya yang dilakukan PSHT Banjarnegara, perguruan ini melakukan seleksi atlet pelajar demi memberikan yang terbaik, sehingga atlet yang turun benar-benar dapat mewakili pelajar Banjarnegara di ajang tersebut.
Ketua PSHT Banjarnegara Bayu Mahendra mengatakan, untuk PSHT sendiri mulai melakukan seleksi dengan kejuaraan internal, dimana semua peserta harus berstatus pelajar dengan usia sesuai ketentuan. Hasil kejuaraan ini nantinya kami serahkan pada pengkab IPSI untuk diseleksi dengan perguruan lain demi mendapatkan atlet terbaik untuk Banjarnegara.
“Hari ini kita lakukan seleksi, untuk seleksi PSHT sendiri ada 58 atlet tanding, dan 9 atlet seni. Sistem seleksi yang dilakukan ISPI ini sangat baik, sebab untuk tahun ini tidak ada POPDA tingkat kabupaten, namun langsung ke provinsi,” kata Bayu saat seleksi atlet PSHT di GOR SMKN 1 Bawang, Minggu (20/2/2022).
Ketua IPSI Banjarnegara Sri Rahayu mengatakan, sesuai dengan ketentuan pelaksanaan POPDA jateng, ada batasan usia bagi atlet, yakni kelahiran 2005 hingga 2007, sehingga seleksi ini harus dilakukan mengingat di Banjarnegara sendiri terdapat banyak perguruan dengan pluhan padepokan.
“Kita lakukan seleksi anter perguruan dulu, setelah itu baru kita seleksi tingkat kabupaten. Ini kami lakukan karena kami inginkan yang terbaik,” katanya.
Dengan adanya seleksi ini, maka atlet yang akan diserahkan IPSI pada Dinas Pendidikan untuk mengikuti POPDA provinsi ini merupakan yang terbaik, sehingga mampu memberikan prestasi terbaik untuk Banjarnegara.