Puasa bukan berarti menjadi penghalang bagi kita untuk tetap berolahraga, meski harus diakui banyak orang yang khawatir mengalami kelelahan ketika berolahraga pada bulan puasa. Padahal selama dilakukan pada waktu dan cara yang tepat, olahraga saat puasa terbukti bermanfaat bagi kesehatan.
Terus, kenapa dan kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan olahraga saat berpuasa? Nah disini kita akan bahas mulai dari kapan waktu terbaik berolahraga saat puasa, serta apa saja manfaat yang didapat saat berolahraga di bulan puasa.
Berpuasa selama 30 hari berturut-turut tanpa melakukan olahraga sedikit bisa mengurangi kekuatan dan kebugaran tubuh. Hal ini berdampak pada penurunan fungsi jantung dan pembuluh darah, yang berpotensi mengancam nyawa. Maka itu, kamu dianjurkan berolahraga saat puasa agar tubuh tetap sehat dan bugar. Selain itu, olahraga saat puasa dapat meningkatkan kekuatan dan massa otot.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum berolahraga saat puasa adalah waktu, intensitas, dan kondisi tubuh. Kamu bisa berolahraga dengan intensitas ringan (seperti berjalan kaki, jogging, yoga) selama 20-30 menit per hari, tepatnya menjelang waktu berbuka. Waktu terbaik lain yang bisa kamu gunakan untuk berolahraga adalah setelah sahur dan setelah salat Tarawih.
Meski baik bagi kesehatan, tidak semua orang diperbolehkan olahraga saat puasa. Salah satunya pengidap diabetes tipe 1, karena olahraga mengganggu tingkat glukosa di dalam darah. Pengidap diabetes tipe 2 bisa berolahraga dengan intensitas rendah dan tidak lebih dari 30 menit. Pengidap hipertensi juga diperbolehkan olahraga dengan intensitas rendah.
Seperti dilansir pada halodoc.com, ada beberapa tips dan hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan kegiatan olaharga. Sebab olahraga saat puasa tidak boleh dilakukan sembarangan agar tidak kelelahan dan dehidrasi.
Jika kamu berencana untuk olahraga setelah sahur, pastikan kamu mendapat cukup cairan sebelumnya. Kamu bisa minum dua gelas air putih saat sahur atau air kelapa yang kaya elektrolit.
Latihan kardiovaskular ringan, seperti berjalan kaki atau bersepeda. Jenis olahraga ini mampu membakar kalori dan meningkatkan stamina, meningkatkan fleksibilitas dan detoksifikasi, serta merilekskan otot-otot yang bekerja. Pilihan olahraga lainnya adalah push up dan sit up.
Hindari olahraga dengan intensitas tinggi, seperti berlari, stepper, atau angkat beban karena berpotensi sebabkan cedera sendi dan otot. Pada kasus yang parah, olahraga ini memicu komplikasi berupa tekanan darah rendah, hipoglikemia, dan pusing.
Jika merasa lemah, pusing, atau keluhan fisik lain, segera hentikan aktivitas olahraga.
Hindari makanan yang digoreng atau berlemak tinggi lain saat sahur maupun berbuka. Sebaiknya, konsumsi makanan kaya vitamin D dan kalsium untuk menjaga kesehatan tulang selama berolahraga saat puasa. Misalnya, bayam, kubis, kedelai, ikan sarden, oatmeal, hati sapi, keju, kuning telur, susu dan produk olahannya.
Jadi, kamu tidak perlu ragu untuk olahraga saat puasa. So… tetap berolahraga, jaga stamina sebab Awak Obah ati Bungah Rezekine Sumrambah… aamiin
Salam Olahraga !!!
Humas KONI Banjarnegara
